Red Wine Coolers


Band asal Rajagaluh ini terbentuk tahun 2005. Mereka memilih musik genre reggae sebagai yel untuk meneriakkan persatuan, persetaraan dan damai. Rasanya tidak banyak band-band seperti yang mereka usung, di Indonesia sendiri band beraliran reggae belumlah banyak.

Di samping memuat sejarah eksotis dari para pendahulu mereka seperti Bob Marley, Sublime, The Wailers dan lain sebagainya, genre ini punya atmosphere angin pantai, keberhasilan mencipta ketenangan akan kedamaian diri, beach party dan sejenis itu.

Bukan hanya sebagai sebuah band saja, Red Wine Coolers juga bagian dari sebuah komunitas kreatif bernama Wajah Workshop. Personelnya adalah Pendul Areu (vokal), Rizky (vokal), Aweweng (guitar) Jable (guitar), Ankiw (bass), Yoseph (drum) Angga (keyboard, saxophone), Ucok (jimbe, pecussion) Comeet (jimbe, percussion), Rendi Abreng (jimbe, percussion, kendang).

Tema lagunya juga sederhana, lebih mewacanakan pengangkatan kedaerahan sebagai simbol pengenalan sebuah letak geografis, pengakuan letak sejarah sebagai artefak feodalisme masa lalu dan kerajaan galuh (dalam lagu berjudul sadarehe) lagu itu juga hasil dari musikalisasi puisi dari seorang penyair sunda wanita terkenal, hhmmmm....saya lupa lagi namanya siapa, tapi yang jelas dan menarik untuk disimak adalah lagu mereka berbahasa sunda, sebuah nilai dekontruksi ditangan Red Wine Coolers dari reggae sesungguhnya.
Sekarang lebih banyak Gigs yang mereka datangi sebagai Guest star, ini memunculkan indikasi tentang paradigma tentang genre musik reggae yang mulai banyak diminati masyarakat. Semoga saja album mereka bisa kita nikmati yah...Amin.